loader

Please Wait ...

Ali Imron Hamid
| Rabu, 14 Mei 2025

PHK Massal di Media, Profesi Jurnalis Mulai Tak Relevan?

Anggota Komisi VII DPR sekaligus mantan jurnalis, Putra Nababan, menyatakan PHK massal di industri media mengindikasikan berkurangnya relevansi profesi jurnalis jika tidak segera beradaptasi.
PHK Massal di Media, Profesi Jurnalis Mulai Tak Relevan? Putra Nababan menyatakan PHK massal di industri media mengindikasikan berkurangnya relevansi profesi jurnalis jika tidak segera beradaptasi. (Beritasatu.com/Chesa Andini Saputra)

Jakarta, Beritasatu.com - Gelombang PHK massal terus menerpa sejumlah sektor, termasuk industri media. Hal ini memicu kekhawatiran akan masa depan profesi jurnalis di era digital.

Anggota Komisi VII DPR sekaligus mantan jurnalis, Putra Nababan, menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia menilai, PHK yang terjadi mengindikasikan berkurangnya relevansi profesi jurnalis jika tidak segera beradaptasi.

"Saya sedih karena ketika terjadi PHK itu menunjukkan pekerjaan kita sudah tidak relevan lagi di era saat ini," ujar Putra kepada Beritasatu.com, Selasa (13/5/2025).

Perubahan Pola Konsumsi Media

Menurut Putra, penyebab utama dari PHK ini bukan hanya soal pemasukan iklan yang turun, tetapi juga kegagalan manajemen media dalam menemukan model bisnis baru. Ia menekankan pentingnya media massa, terutama televisi, berinovasi agar tetap bertahan.

"Ini masalah cara bagaimana bisa menemukan model bisnis yang baru agar televisi ini bisa tetap menjadi relevan," katanya terkait PHK massal di industri media.

Saat ini, informasi lebih banyak bersumber dari konten viral dan laporan warga, ketimbang dari peliputan profesional. Dahulu, media membutuhkan modal besar dan perangkat canggih untuk meliput berita. Kini, publik cukup bermodal ponsel pintar dan media sosial.

Adaptasi Jadi Kunci Bertahan

Meski begitu, Putra percaya peluang tetap ada jika pelaku industri media cepat beradaptasi dan mengubah strategi. Relevansi jurnalistik bisa dipertahankan dengan pendekatan yang sesuai dengan era digital.

"Banyak yang bisa dilakukan, tetapi harus cepat dan tepat. Itu PR-nya," ujarnya.

Putra mengakui sudah tidak aktif di dunia jurnalistik selama delapan tahun. Terkait hal itu, ia berharap para pelaku industri yang masih aktif bisa segera mengambil langkah strategis agar media arus utama tetap dibutuhkan masyarakat sehingga dapat terhindarkan dari PHK massal.

Sumber: Beritasatu

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote