loader

Please Wait ...

Ali Imron Hamid
| Selasa, 09 Sep 2025

Komisi VII DPR RI Kunjungi Bumi Ageung Batutulis, Dorong Penguatan Pariwisata Kota Bogor

Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Bumi Ageung Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Senin (8/9/2025), guna meninjau potensi dan pengembangan sektor pariwisata berbasis sejarah dan budaya.
Komisi VII DPR RI Kunjungi Bumi Ageung Batutulis, Dorong Penguatan Pariwisata Kota Bogor Kunjungan kerja ke Bumi Ageung Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (8/9/2025)

Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Bumi Ageung Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Senin (8/9/2025), guna meninjau potensi dan pengembangan sektor pariwisata berbasis sejarah dan budaya.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, bersama sejumlah anggota DPR RI lainnya, antara lain Putra Nababan, Maria Lestari, Ilham Permana, Rico Menoza, Erna Saridewi, Muhammad Hatta, Dina Lorenza, Tifatul Sembiring, dan Siti Mukaromah.

Rombongan disambut oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, didampingi Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor.

Dalam kunjungan tersebut, Saleh Partaonan Daulay menyampaikan bahwa Kota Bogor memiliki potensi besar di sektor pariwisata, khususnya dari aspek sejarah, budaya, dan alam. Ia menilai pentingnya dukungan infrastruktur, promosi, dan sinergi lintas sektor agar potensi tersebut berkembang secara optimal.

“Kota Bogor kaya akan warisan sejarah dan budaya. Bumi Ageung Batutulis adalah salah satu buktinya. Kami di DPR RI siap mendorong agar potensi wisata di Kota Bogor bisa berkembang, tidak hanya untuk wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara,” ujar Saleh.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menjelaskan bahwa Pemkot Bogor tengah berfokus mengembangkan pariwisata berbasis sejarah, budaya, dan alam secara terintegrasi. Revitalisasi Bumi Ageung Batutulis menjadi bagian dari upaya tersebut, seiring dengan penguatan ikon wisata sejarah Prasasti Batutulis.

Dedie juga memaparkan sejumlah potensi wisata yang tengah dikembangkan, antara lain:

  • Kampung Wisata di Bogor Selatan yang memiliki situs bersejarah seperti Situs batu congkrang, batu dakon dan Situs Purwakalih.

  • Kampung Tematik seperti kampung pertanian, batik, perca, kriya, dan kampung berisik (sentra produksi ketel).

  • Cagar Budaya yang mencakup sekitar 200 bangunan bersejarah, termasuk Istana Bogor, kawasan Surya Kencana, dan jalur posweg.

  • Wisata Alam seperti Situ Gede dan kawasan sawah Mulia Harja.

  • Museum, termasuk Museum Zoologi, Museum PETA, dan museum lainnya.

  • Wisata Edukasi, melalui keberadaan perpustakaan pertanian terbesar di Asia serta galeri hortikultura terbesar di Asia.

Namun, Pemkot Bogor juga menggarisbawahi sejumlah tantangan, di antaranya turunnya tingkat okupansi hotel akibat efisiensi anggaran pemerintah pusat serta rencana pemindahan ibu kota negara ke IKN.

Dedie berharap adanya dukungan dari DPR RI dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mengatasi tantangan tersebut. Pemkot Bogor juga tengah menyiapkan langkah strategis, seperti pembukaan akses ke Citeureup Forest Research (Cifor) sebagai destinasi wisata penelitian, serta peningkatan aksesibilitas ke kawasan wisata sawah Mulia Harja.

“Kami berharap dukungan pemerintah pusat untuk menjadikan Kota Bogor sebagai destinasi wisata sejarah, budaya, dan alam yang berdaya saing nasional dan internasional,” pungkas Dedie.

Kunjungan kerja ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan DPR RI dalam pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan di Kota Bogor.

Sumber: Bogor Online

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote